Rabu, 13 November 2013

Pengertian Gerak-Gerik atau Bahasa Tubuh dalam Berkomunikasi


Bahasa tubuh adalah salah satu bentuk komunikasi nonverbal. Dalam komunikasi nonverbal, gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa. Biasanya, isyarat nonverbal ini lebih jujur dari pada kata-kata yang keluar dari mulut manusia. Bahasa tubuh akan mengirimkan sinyal kepada pikiran bawah sadar lawan bicara. Melalui bahasa tubuh, perasaan lawan bicara akan lebih terbuka, oleh karena itu, kemampuan menginterpretasi bahasa tubuh menjadi penting untuk di kuasai, baik dalam hubungan relasi personal maupun bisnis.

Berikut ini beberapa pengertian dari Bahasa Tubuh menurut beberapa ahli:

1.   
Alo Liliweri dalam buku “Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Menjelaskan bahwa bahasa tubuh adalah gerakan tubuh yang merupakan sebagian perilaku nonverbal (termasuk yang anda miliki) dapat disampaikan melalui simbol komunikasi kepada orang lain. Perilaku itu sangat bergantung dari erat tidaknya hubungan dengan orang lain. Dalam bagian ini akan diuraikan komunikasi nonverbal “gerak tubuh” atau yang disebut kinesik.

2. David Cohen dalam buku “
bahasa tubuh dalam pergaulan

Mengungkapkan bahwa bahasa tubuh mampu menyingkapkan topeng-topeng kita. Apa yang dapat menerobos topeng yang kita pakai adalah “
isyarat yang bocor”, isyarat yang sebenarnya tidak ingin kita berikan namun tidak dapat terkontrol. Manusia belajar menggunakan topeng sejak kecil dan banyak diantara kita dapat melakukannya dengan baik. Banyak isyarat-isyarat nonverbal tantang perasaan bersifat sangat halus dan terjadi hanya sekilas. Membacanya seperti mencoba menguraikan pola dari selendang yang dipakai seseorang yang sedang lewat. Anda dapat melakukannya, tapi membutuhkan keahlian dan latihan.

Berkomunikasi dengan orang lain tidak hanya dapat diutarakan lewat ucapan saja, melalui gaya bahasa tubuh, seseorang pun dapat menilai serta memahami apa yang anda maksud, begitu juga sebaliknya. Bahasa tubuh juga membantu seseorang untuk mengambil simpati orang lain. Selama anda dapat mempergunakan bahasa tubuh yang baik serta menarik, lawan bicara anda juga akan merasa nyaman dan senang berinteraksi dengan anda.

Beberapa lambang bahasa tubuh yang sering terjadi dalam sebuah komunikasi diantaranya adalah :
1.      Merasa senang atau bahagia dapat diwujudkan dengan tersenyum
2.      Saat melotot bisa diartikan sedang marah
3.      Saat berjongkok atau gemeteran dapat diartikan sedang ketakutan atau tegang karna suatu hal
4.      Memegang kepala sambil menjambaknya dapat menandakan prustasi
5.      Sebuah anggkan diartikan sebagai suatu persetujuan
6.      Menggelengkan kepala dapat diartikan sebagai tanda tidak setuju atau prihatin
7.      Kedipan mata dapat menunjukan sebuak keintiman
8.      Menaikkan alis atau membelalakkan mata mengisyaratkan sedang tidak mempercayai akan

sesuatu hal
2.2 Tujuan Memahami Gerak-Gerik dalam Berkomunikasi

Dengan mengetahui apa arti bahasa tubuh, anda dapat melihat perasaan seseorang yang sebenarnya, walaupun mereka tidak ingin mengatakannya. Bahasa tubuh kedengarannya seperti sebuah kontradiksi. Biasanya saat berkomunikasi kita berbicara melalui mulut. Namun penelitian menemukan bahwa gerak-gerik tubuh dalam berkomunikasi benar-benar sebuah bahasa. Mungkin jika dibayangkan kata-kata dan kalimat-kalimat yang terdiri dari gerak isyarat tubuh disengaja dan tanda-tanda dari alam bawah sadar yang tidak disadari. Beberapa diantaranya merupakan gerakan-gerakan gugup yang cepat, merupakan tanda-tanda kecil yang hanya dapat ditangkap melalui pengawasan yang cermat. Ada beberapa tujuan yang dapat dirasakan dengan mampu memahami gerak-gerik lawan bicara saat berkomunikasi, diantaranya:

1.      Untuk menghindari kesalahpahaman dan informasi.
2.      Untuk memperkuat pengaruh komunikasi.
3.      Untuk membangun hubungan dengan lebih cepat.
4.      Untuk mengenali tanda kebohongan.
5.      Untuk mengenali adanya tanda kebosanan.
6.      Untuk mengerti apa yang tidak dikatakan dan ada dipikiran lawan bicara.

Dengan memahami gerak-gerik dalam berkomunikasi akan menciptakan sebuah keinginan untuk memperbaiki bahasa tubuh kita sendiri, agar hubungan komunikasi lebih kuat terjalin, memperbaiki gerak-gerik tubuh kita disini artinya menyesuaikan gerak-gerik kita dengan ungkapan nonverbal dari lawan bicara.
2.3 Gesture dalam Berkomunikasi

Gestures merupakan bentuk perilaku nonverbal pada gerakan tangan, bahu, jari-jari dan kaki. Seseorang sering menggunakan gerakan anggota tubuh secara sadar maupun tidak sadar untuk menekankan suatu pesan. Dapat dilihat bahwa ternyata manusia mempunyai banyak cara yang bervariasi dalam menggerakkan tubuh dan angota tubuhnya ketika sedang berbicara.

Setiap gerakan tubuh mengkomunikasikan beberapa fungsi, (
Ekman dan Friesen) mengkategorikan gerakan tubuh sebagai:

1. Emblem
Gerakan mata tertentu, merupakan simbol yang memiliki kesetaraan dengan simbol verbal.
2. Ilustrator    
Tanda-tanda nonverbal dalam komunikasi. Tanda ini
merupakan gerakan anggota tubuh yang menjelaskan atau menunjukkan sesuatu. Ilustrator memiliki 8 bentuk, antara lain:
1.   
Batons : Suatu gerakan yang menunjukkan tekanan tertentu  pada pesan yang disampaikan.
2.   
Ideographs : Gerakan membuat peta atau mengarahkan pikiran.
3.   
Deitic Movements : Gerakan untuk menunjukkan sesuatu.
4.   
Apatial Movements : Gerakan yang melukiskan besar atau kecilnya ruangan.
5.   
Kinetographs : Gerakan yang menggambarkan tindakan fisik.
6.   
Rhytmic Movements : Gerakan yang menunjukkan suatu irama tertentu.
7.   
Pictographs : Gerakan yang menggambarkan sesuatu di udara.
8.   
Emblematic Movements : Gerakan yang menggambarkan suatu pernyataan verbal tertentu.
3. Adaptor

Gerakan anggota tubuh yang bersifat spesifik, ada beberapa contoh dari jenis-jenis adaptor:

1. Self adaptor, Menggaruk kepala, menunjukkan kebingungan

2. Alter adaptor, Mengusap kepala orang lain sebagai tanda kasih sayang.
4. Regulator
Gerakan yang berfungsi mengarahkan, mengawasi, mengkoordinasi interaksi dengan seksama.
Contoh: menggunakan kontak mata sebagai tanda untuk memperhatikan orang lain yang sedang berbicara dan mendengarkan orang lain.
5. Affect Display 
Menggambarkan emosi dan perasaan. Wajah merupakan media yang digunakan dalam 
affect display untuk menunjukkan reaksi terhadap pesan yang direspon.
6. Sentuhan
bentuk komunikasi personal yang bersifat spontan. Sentuhan dapat menunjukkan perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau ­­­­­­simpati, dan sebagainya.

7. Postur tubuh dan gaya berjalan
merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatan seseorang.

Suara seperti rintihan, menarik nafas panjang, serta tangisan merupakan beberapa ungkapan perasaan dan pikiran seseorang.

Dengan mengetahui bentuk dan jenis bahasa tubuh, memungkinkan seseorang mengetahui cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain. Komunikasi yang baik merupakan awal dari terciptanya suatu hubungan sosial yang baik pula. Seseorang bahkan dapat menjadi pemimpin yang handal dengan membangun komunikasi yang baik dengan orang lain. Selain itu, dengan memahami bahasa tubuh yang diberikan oleh orang lain, seseorang dapat terhindar dari isyarat pesan palsu yang akan merugikan. Bila telah menyadari manfaat bahasa tubuh dalam berkomunikasi, maka seseorang akan mampu memonitor dirinya sendiri.
2.4 Gerak Lengan dan Kaki dalam Berkomunikasi

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa lengan tersilang didepan merupakan tanda sikap membela diri, menjaga dan melindungi diri dan melawan dari “serangan” atas sikap, kata-kata atau tindakan yang diperkirakan akan muncul, sedangkan lengan terbuka atau terbentang merupakan tanda keterbukaan dan penerimaan atas diri kita.

Pada umumnya letak kaki yang resmi mengikuti adat menunjukkan sikap formal, letak kaki yang leluasa menunjukkan sikap leluasa, kaki-kaki yang tegang entah rapat atau bersilang menandakan sikap tegang atau tidak setuju akan suasana yang ada atau ucapan dan sikap orang lain.
2.5 Sikap tubuh pada waktu duduk atau berjalan.
            Sikap pada waktu duduk dan berjalan yang berbeda menunjukkan keadaan hati dan perasaan yang berbeda pula, seperti tenang atau gelisah, sabar atau tidak sabar, akrab atau bermusuhan, menguasai atau mengalah, tunduk atau melawan. Semua itu dinyatakan dengan cara duduk dan cara berjalan tertentu, sesuai dengan kebiasaan dan kebudayaan masing-masing. Maka kita perlu mempelajari kebiasaan-kebiasaan sikap pada waktu duduk agar mengenal dan mampu berkomunikasi dengan dia dengan baik.
Posisi badan yang baik mencakup:

1.Duduk dengan badan menghadap kepada orang lain

2.Tangan di atas pangkuan atau berpegangan bebas atau kadang-kadang digunakan untuk menunjukkan gerak isyarat yang sedang dikomunikasikan secara verbal.
3.Responsive dengan menggunakan bagian wajah, umpamanya senyum spontan atau anggukan kepala persetujuan atau pemahaman atau kerutan dahi tanda tidak mengerti
4.Badan tegak lurus tanpa kaku dan sekali-kali condong ke arah klien untuk menunjukkan kebersamaan (
with-ness) dengan klien
Posisi badan yang tidak baik mencakup:

1.    Duduk dengan badan dan kepala tidak menghadap klien
2.    Membungkuk
3.    Dudukdengan sangat terpaku dalam arti posisinya kaku tanpa gerak
4.    Gelisah atau tidak tenang (resah)
5.    Asyik dengan tangan, kertas, dan kuku tangan
6.    Sama sekali tanpa gerak isyarat pada tangan
7.    Memukul-mukul dan menggerakkan terus-menerus tangan dan lengan
8.    Tanpa ekspresi wajah (wajah tidak menunjukkan perasaan) terlalu banyak tersenyum, kerutan dahi atau anggukan kepala yang tidak tepat